JAKARTA, INIKAMPUS – Kemendikti Saintek mendorong perguruan tinggi agar dapat menguatkan transformasi pendidikan serta mengakselerasikan pembangunan berbasis sains, teknologi, dan inovasi.
Mendikti Saintek, Brian Yulianto memaparkan, peran vital perguruan tinggi dalam proses reindustrialisasi nasional adalah mampu menghasilkan inovasi bernilai strategis bagi perekonomian.
Dia menyebutkan, Indonesia saat ini sejajar dengan negara maju yang memiliki pertumbuhan sekitar delapan persen.
AI harus dipahami secara kritis agar tidak menurunkan kemampuan analitis mahasiswa.
“Karenanya, butuh adanya reindustrialisasi.”
“Butuh kebangkitan di sektor industri.”
“Untuk mewujudkannya, peran perguruan tinggi sangatlah penting untuk menguatkan dan mengakselerasikannya,” jelas Brian.
Mengadopsi AI
DPPM Buka Kompetisi Program Inovasi Seni Nusantara, Per Proposal Rp80 Juta
Menurutnya, pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah menjadi kebutuhan mendesak bagi ekosistem pendidikan tinggi.
Entah itu dalam kaitannya riset, pembelajaran, maupun penciptaan inovasi baru.
Mendikti Saintek mengungkap, adopsi AI di berbagai sektor, khususnya knowledge management, pendidikan tinggi, hingga riset material, telah berkembang sangat pesat dan memberikan percepatan signifikan terhadap proses penemuan.
AI harus dipahami secara kritis agar tidak menurunkan kemampuan analitis mahasiswa.
Dia mencontohkan, perlunya soal evaluasi yang mendorong kemampuan bertanya, berpikir kreatif, dan higher-orderthinking skills.
Ini sebagaimana kampus-kampus top dunia menerapkannya.
“AI memang sangat powerful. Tetapi untuk orang-orang yang tidak mengerti AI, akan terjebak dan dikendalikan AI.”
“Karena dia tidak mampu berpikir kritis, berpikir analitis, dan tidak berkembang,” jelas Menteri Brian.

