Untuk kepentingan itu, tim melakukan uji coba pembelajaran menulis aksara Jawa dengan website Bagong’s Smart di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Semarang, 8 Oktober 2025 lalu.
Bermula dari Guru ke Siswa
Dalam mengenalkan website Bagong’s Smart, tim memulai dari guru kelas tunanetra, kemudian berlanjut pada siswa kelas tunanetra.
“Anak-anak penyandang tunanetra menyambut baik website Bagong’s Smart,” ungkap Muhammad Sulhanul Hilma.
Dia juga menyebutkan, anak-anak antusias mencoba menulis berbagai tulisan aksara Jawa dengan panduan website.
Tak hanya itu, anak-anak tunanetra di SLB Negeri Semarang juga makin tertarik dapat mengenal berbagai makanan tradisional Jawa.
“Website Bagong’s Smart merupakan media pembelajaran menulis aksara Jawa yang ramah disabilitas tunanetra,” tandas Nur Hanifah, dosen pembimbing.
Dalam mengembangkan website tersebut, tim juga mempertimbangkan berbagai fitur yang memudahkan para penyandang disabilitas tunanetra dalam melakukan akses.
“Selain itu, penerapan pembelajaran yang terintegrasi permainan berbasis tantangan membuat pengguna disabilitas tunanetra merasakan suasana baru dalam belajar aksara Jawa,” kata anggota lainnya, Muhamad Taufiqi.
Dia juga mengemukakan, aksara Jawa yang digunakan dalam website Bagong’s Smart menggunakan model penulisan “mbata sarimbag” (cetakan bata).
“Model penulisan aksara Jawa yang cenderung kubistis efektif untuk belajar menulis aksara Jawa karena bentuknya yang sederhana,” katanya.
Tak hanya itu, Irwan Ali Prasetyo juga menyatakan Website Bagong’s Smart membawa para penyandang disabilitas menuju nuansa kuliner tradisional Jawa.
“Berbagai macam nama makanan beserta audio deskripsi dari makanan tradisional Jawa membuat pengguna disabilitas tunanetra dapat menvisualisasi bentuk dan rasa dari makanan tradisional Jawa,” imbuhnya.

