Bagi Candradewi Wahyu Anggraeni, meraih gelar doktor Ilmu Pendidikan Bahasa dengan indek prestasi kumulatif (IPK) 4,0, merupakan perjuangan tersendiri.
Betapa tidak, baru memasuki semester pertama perkuliahan, ia mengandung anak kedua.
“Ini anugerah sekaligus tantangan non-akademik yang mesti saya hadapi,” ungkap perempuan kelahiran Demak, itu.
Tantangan lain, ia harus menyiapkan artikel untuk publikasi pada jurnal terindeks Scopus.
“Itu jika tidak ingin penyelesaian studi berlarut,” ungkap mantan Koordinator Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar ini.
Dosen Untidar Lulus Doktor Ilmu Pendidikan Bahasa Unnes dengan IPK 4,0
Tuan Rumah Ekspo Kewirausahaan Mahasiswa, Untidar Undang Universitas Se-Indonesia
Di sisi lain, sebagai ahli pengajaran bahasa Inggris di kampusnya, ia tetap aktif dalam pengajaran dan penelitian.
Dalam kondisi tersebut, ia harus membagi waktu dan energi, antara studi, kehamilan, dan tanggung jawab dalam mendidik buah hati.
“Situasi itu benar-benar menuntut ketahanan, disiplin, dan komitmen untuk tetap melanjutkan pendidikan tanpa mengabaikan peran sebagai ibu,” kata alumnus S1 Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Kristen Satya Wacana ini.
Buah Perjuangan
Menempuh pendidikan di Universitas Negeri Semarang, bagi Candradewi bukanlah kesempatan yang pertama.

