GUWAHATI INDIA, INIKAMPUS – Universitas Negeri Semarang (Unes) kembali menunjukkan kiprah internasional dalam sidang ke-8 Codex Committee on Spices and Culinary Herbs (CCSCH), 13–17 Oktober 2025, di Guwahati, Assam, India.
Keterlibatan ini menjadi bagian dari strategi nasional memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam perdagangan rempah global.
Dalam forum ini, Indonesia tampil makin strategis sebagai Co-Chair untuk penyusunan standar komoditas kayu manis (cinnamon).
Selain itu, berpartisipasi aktif dalam electronic working group (EWG) untuk komoditas vanila.
“Langkah ini penting untuk memperjuangkan kepentingan nasional, khususnya bagi para petani dan pelaku usaha rempah di Indonesia,” ungkap Ketua Delegasi, Miranti Reine Devilana, dari Bappenas kepada iniKampus.id.
Delegasi Lintas Sektor
Dalam forum itu, tim Indonesia terdiri atas lintas instansi yang mewakili kekuatan teknokratik dan diplomatik Tanah Air.
Turut serta dalam delegasi, Dr. Eka Yuli Astuti (Ketua PUI-PT Pascapanen Kopi dan Rempah/Co Spice dari Fakultas Bahasa dan Seni Unnes), Rasyid Mahmuddin, dan Darmia Dimu (Kementerian Luar Negeri).
Selain itu, Tri Suroso (Kedutaan Besar RI di New Delhi)Sigit Ismaryanto (Dewan Rempah Indonesia) dan Jon Hendri (BRIN).

