SEMARANG, INIKAMPUS – Ratih Ayu Pratiwinindya menyandang gelar doktor Pendidikan Seni setelah menjalani sidang terbuka promosi doktor di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Rabu (9/7/2025).
Di tengah kesibukan sebagai Koordinator Program Studi S1 Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Unnes, Ratih berhasil menyelesaikan studi dalam waktu tiga tahun sebelas bulan.
Dia lulus dengan predikat sangat memuaskan dan memperoleh nilai A untuk disertasi, sehingga berindeks prestasi kumulatif (IPK) 4, 00.
Di hadapan dewan penguju, dia mempertahankan disertasi “Kelas Virtual Ilustrasee: Adaptasi Belajar Generasi Z dalam Persepektif Cyber Pedagogy”.
Menurutnya, perkembangan teknologi dan pandemi telah mendorong lahirnya kelas-kelas virtual berbasis komunitas, seperti Ilustrasee, yang banyak digunakan oleh Gen Z —generasi yang dikenal adaptif, kreatif, dan akrab dengan dunia digital.
“Dalam konteks pendidikan seni, perubahan ini menuntut pergeseran menuju paradigma cyber pedagogy, yaitu pendekatan pembelajaran berbasis digital yang mendorong peserta didik untuk menjadi pencipta aktif, bukan sekadar penerima informasi,” ungkapnya.
Metafora Wanita Jawa Antarkan Ermi Dyah Raih Doktor Linguistik di UGM
Jessica Setiadi, Doktor Baru Binus University dari Ilmu Susastra UI
Tim penguji terdiri atas Dr Ika Yuli Purnama, M.Hum. (Institut Kesenian Jakarta), Dr. Rahina Nugrahani, S.Sn., M.Ds. (penguji internal), Prof. Dr. Agus Cahyono, M.Hum. (promotor), Prof. Dr. Tjetjep Rohendi Rohidi, M.A. (anggota promotor), dan Dr. Eko Sugiarto, M. Pd. (anggota promotor).
Dekan Prof. Dr. Tommi Yuniawan, M.Hum. bertindak sebagai ketua penguji, sedangkan sekretaris penguji Dr. M. Syakir, M.Hum.
Ratih merupakan doktor ke-77 FBS dan doktor ke-80 Pendidikan Seni Unnes.
Sekadar catatan, S3 Pendidikan Seni Universitas Negeri Semarang merupakan program studi jenjang doktor di bidang pendidikan seni satu-satunya di Indonesia yang memiliki akreditasi Unggul.

